Laman

Sabtu, 09 Oktober 2010

sistem informasi akutansi (sia)

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
• Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
• Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
• Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
• Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
• Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
• Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Cara Kerja
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
• Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
• Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
• Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?

MANFAAT
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan sharing knowledge
• menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Salah satu faktor keberhasilan/kesuksesan dalam perancangan suatu sistem informasi adalah dengan melibatkan pemakai sistem tersebut. Akuntan sebagai pemakai sistem informasi akuntansi harus dilibatkan dalam perancangan sistem karena akuntan mempunyai pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi, prinsip-prinsip pengauditan, teknik-teknik sistem informasi, dan metode pengembangan sistem. Perancangan sistem merupakan upaya kolaborasi antara akuntan dengan profesional/spesialis sistem. Akuntan bertanggung jawab untuk sistem konseptualnya sedangkan profesional/spesialis sistem bertanggung jawab untuk sistem fisiknya. Sebagai contoh: manajer departemen kredit akan membutuhkan informasi mengenai kredit para pelanggan untuk mendukung keputusan yang akan dibuatnya. Akuntan menentukan hakikat informasi yang diperlukan, sumber-sumbernya, tujuannya, dan peraturan akuntansi yang perlu diterapkan. Profesional/spesialis sistem menentukan teknologi yang paling ekonomis dan efektif untuk mendapatkan, memproses dan menghasilkan informasi tersebut.
Informasi dari laporan yang dihasilkan SIA harus sesuai dengan kualitas suatu informasi. Salah satunya adalah keandalan data SIA yang akan menghasilkan laporan keuangan tersebut. Baik auditor internal maupun auditor eksternal/public accountant melakukan pengauditan SIA untuk menyediakan kepastian (assurance) mengenai informasi yang terkandung pada laporan keuangan tersebut. Akuntan sebagai auditor perlu mengetes sistem kontrolnya, menilai efisensi dan efektifitas sistem, dan berpartisipasi dalam proses pengembangan sistem. Agar lebih efektif melakukan pekerjaannya, auditor harus memiliki pengetahuan teknik pengembangan sistem, pengendalian, teknologi yang digunakan, dan perancangan dan pengoperasian SIA.
Alasan Mempelajari SIA:
1. Karena Informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
2. SIA digunakan untuk melakukan kontrol terhadap Aset yang dimiliki organisasi tersebut.
3. Menyiapkan data data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi yang akurat guna pengambilan keputusan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari SIA :
1. Bagaimana mengumpulkan data dan mengkaitkannya dengan aktivitas organisasi/perusahaan.
2. Bagaiomana caranya menyalurkan data, informasi sehingga berguna bagi pengambilan keputusan
3. Bagaiaman caranya menjamin realbilitas, keakuratan dan ketcepatan data dan informasi yang disajikan.


1) Relevan yaitu informasi harus digunakan tepat oleh pemakai
2) Tepat waktu yaitu informasi tersebut harus mampu disajikan tepat waktu
3) Akurat yaitu informasi tersebut harus tepat nilainya dan tepat
menggambarkan keadaan sebenarnya
Suatu perusahaan bila ingin menghasilkan suatu informasi yang akurat maka harus memiliki sebuah informasi akuntansi yang baik sehingga laporan keuangan maupun informasi keuangan lainnya yang akan disampaikan kepada masyarakat luas akan memperoleh hasil yang sesuai, baik, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Seiring kemajuan teknologi informasi dan persaingan yang semakin ketat, perusahaan beralih pada pendayagunaan sistem informasi yang berbasis komputer dengan harapan dapat meningkatkan kinerja perusahaan tersebut. Penggunaan sistem informasipun berbeda-beda tergantung dari kebutuhan dan pengguna informasi yang ada pada perusahaan tersebut.
Pengembangan sistem informasi sangat penting dilakukan oleh para perusahaan yang mengikuti persaingan. Hal ini dikarenakan dengan adanya pengembangan sistem informasi akan dapat memberikan output berupa informasi yang berguna dalam kegiatan perusahaan dan dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan. Para pengguna informasi memerlukan informasi yang akurat dan handal karena informasi tersebut digunakan dasar dalam pengambilan
keputusan. Sistem informasi yang ada diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas kepada semua pengguna informasi secara cepat dan tepat. Secara umum pengembangan sistem informasi dilakukan melalui tiga fase yaitu: analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem.
Baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan dari pemakai sistem informasi akuntansi itu sendiri dan kualitas informasi. Soegiharto (2001) mengemukakan bahwa faktor- faktor
yang
mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi adalah.
1)Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi
akuntansi (user involvement in AIS development)
2)Kemampuan teknik dari personal sistem informasi akuntansi
(technical capability of AIS personal)
3)Ukuran organisasi (organitation size)
4)Dukungan manajemen puncak (management support)
5)Formalisasi pengembangan sistem informasi (formalization of
information system development)
6)Program pelatihan dan pendidikan pemakai (user trainning and
education program)
7)Keberadaan dewan pengarah sistem informasi (information system
steering committee)
8)Lokasi departemen sistem informasi (location of information sustem
departement)


Penelitian ini menggunakan tujuh (7) faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yaitu keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, kemampuan teknik dari personal sistem informasi akuntansi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan ada penambahan satu variabel baru yaitu teknologi informasi.
Teknologi informasi yang meliputi komputer dan telekomunikasi memampukan (enable) suatu entitas mengumpulkan data, menyimpan, mengolah, dan melaporkan serta mendistribusikan informasi kepada para pemakai dengan kos yang relatif rendah. Teknologi informasi juga memampukan suatu entitas menangkap dan menangapi informasi eksternal secara efektif (effective sensing
radar).
Persaingan bisnis di dunia perdagangan, khususnya Bali sudah semakin ketat. Saat ini perusahaan dagang seharusnya berbenah diri dengan melakukan investasi yang cukup untuk memperoleh sistem informasi yang bagus dan baik yang diharapkan memajukan bisnisnya. Salah satu perusahaan dagang yang memerlukan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu adalah perusahaan
furniture. Perusahaan furniture menjual berbagai macam keperluan seperti meja,
kursi, lemari dan lain-lain. Perusahaanfurniture awalnya difokuskan kepada


kebutuhan kantor tetapi dengan berkembangnya jaman perusahaanfur nitur e juga
merambah ke bidang lain seperti rumah tangga, hotel maupun restoran.
Sebagai penjual barang dagangan, perusahaanfurniture harus mampu menyediakan tiga hal yaitu produk yang berkualitas dan tersedia, pelayanan pada konsumen, dan pengelolaan secara profesional. Pada jaman sekarang ini banyak perusahaanfur nitur e belum mampu menyediakan tiga hal seperti diatas dikarena sistem informasi yang ada belum memadai. Dalam hal teknologi informasi, masih banyak perusahaan menggunakan teknologi yang lama dimana teknologi tersebut belum dapat memberikan informasi yang maksimal yang dibutuhkan. Hal ini banyak membuat perusahaan gagal untuk berkembang dan menguasai pasar karena adanya keterbatasan fungsi teknologi yang dimilikinya. Diharapkan banyak perusahaan yang menggunakan teknologi yang memadai agar dapat terpenuhinya tujuan perusahaan.
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer pada perusahaan
furniture di daerah Denpasar, perlu didukung faktor-faktor penentu keberhasilan
pengembangan sistem informasi agar penggunaan sistem informasi dapat berjalan lancar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bukti empiris tentang faktor- faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja sistem akuntansi yang digunakan pada perusahaanfur nitur e di wilayah Denpasar.
depan. Jadi informasi adalah data yang sudah diproses dan digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan.
C.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Wibowo (2004:1) akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu entitas. Pada dasarnya suatu informasi sangat erat kaitannya dengan kehidupan atau kelangsungan suatu organisasi sehingga produktivitas sebagai suatu hal yang penting agar dapat kompetitif dalam kegiatannya dan dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Menurut Amir (2000:1) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data ekonomik menjadi informasi yang berguna.
D.
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Menurut Amir (2000:4) sistem informasi akuntansi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat. Ada beberapa jenis sistem informasi berbasis komputer antara lain.
1)Sistem pengelolaan data elektronik adalah pemanfaatan teknologi
komputer untuk melakukan pengolahan data transaksi dalam suatu
organisasi
2)Sistem informasi manajemen, menguraikan penggunaan teknologi
komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan
para manajer.
3)Sistem pendukung keputusan, dalam sistem ini data diproses dalam
format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir. Sistem ini mensyaratkan penggunaan model keputusan dan basis data khusus dan benar-benar terpisah dari sistem pengolahan data.
4)Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang
memanfaatkan pengetahuan tentang bidang aplikasi tertentu untuk
bertindak seperti seorang konsultan ahli bagi pemakainya
5)Sistem informasi eksekutif yaitu sistem yang dibuat bagi kebutuhan
informasi strategik manajemen tingkat pusat.
6)Sistem informasi akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang
dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi Informasi
Menurut Nugroho (2002:59) komputer adalah suatu pengolahan data yang dapat melaksanakan perhitungan secara substansial termasuk operasi hitung- menghitung dan operasi logika tanpa campur tangan manusia. Metode pemrosesan

diposting dari: googel

1 komentar:

  1. Makasih infonya, buat tambah2 pengetahuan dan minta dikit ya tuk tugas kuliah... (cuma baca ko, nggak ngopi_)

    salam

    BalasHapus